5 Tantangan Transformasi Digital Marketing Yang Wajib Kamu Ketahui
"Perubahan digital" sudah jadi kata kunci yang terkenal — semua eksekutif senior dan ahli mengulasnya.
Beberapa perusahaan telah manfaatkan fungsi alih bentuk digital, sementara lainnya berusaha untuk masukkan peralihan yang dibutuhkan ke proses usaha mereka.
Perubahan marketing digital ialah istilah yang paling luas: tidak ada pengertian tunggal mengenainya, dan opini pakar mengenainya benar-benar bermacam.
van Menezes, CEO Diageo, berbicara, "ini bukanlah mengenai lakukan 'pemasaran digital', ini mengenai marketing secara efisien di dunia digital."
Brian Solis, seorang riset khusus di Altimeter Grup, mengartikan alih bentuk marketing digital sebagai "koreksi kembali, atau investasi baru dalam, tehnologi, mode usaha, dan proses, untuk menggerakkan nilai baru untuk konsumen setia dan pegawai, dan berkompetisi lebih efisien dalam kompetisi yang ada selalu. mengganti ekonomi digital."
Di dunia sekarang ini, penting untuk perusahaan untuk selalu ikuti perubahan saat lawan mereka lakukan alih bentuk digital dan menaikkan penghasilan dan market share mereka.
Team Howell, pakar taktik marketing digital, berbicara, "sebagian besar pemasar pahami keperluan untuk meningkatkan usaha mereka, mereka mengetahui urgensi dalam mengganti langkah menjalankan bisnis, dan mereka mengetahui jika kompetitor mereka mempunyai pembicaraan yang serupa."
% eksekutif senior percaya jika alih bentuk digital ialah permasalahan bertahan hidup.
Di saat yang serupa, 33% perusahaan melihat alih bentuk digital sebagai rintangan riil.
Kenapa alih bentuk digital pemasaran dipandang demikian kompleks? Saat lakukan pembaruan digital, CMO kemungkinan hadapi beragam rintangan. Pada artikel ini kita akan mengulasnya dan langkah menanganinya.
Rintangan Management Data Besar
Istilah "data besar" merujuk dalam jumlah info yang besar sekali hingga benar-benar susah untuk diolah memakai perangkat lunak dan basis data tradisional. Management data besar yang efisien penting untuk alih bentuk marketing digital.
Perusahaan besar kumpulkan dan bekerja dengan sebagian besar data, yang disebut rintangan untuk diatur dan diolah. Kenyataannya, banyak beberapa perusahaan mengurus beragam mekanisme silo yang cuma berisi beberapa potongan info mengenai operasi konsumen setia, sikap, dan lain-lain.
Data konsumen setia ialah pokok dari perusahaan paling atas mana saja. Pimpinan seperti Facebook, Airbnb, Uber, dan Amazon capai keberhasilan karena manfaatkan semua data konsumen setia mereka.
Facebook, misalkan, mempunyai team pengetahuan data yang menganalisa rutinitas dan sikap juta-an orang.
Operasi yang efektif mustahil dilaksanakan bila data tidak ditata ke satu mekanisme. Ini memiliki arti jika pengendalian data besar yang efisien tentukan keberhasilan perusahaan.
Dalam beberapa kasus, jalan keluar terbaik ialah kumpulkan dan memfokuskan data besar ke satu basis. Bila data diletakkan di satu tempat, semua anggota staff bisa mengaksesnya kapan saja mereka memerlukannya. Ini memungkinkannya pengendalian dan pemrosesan data yang lebih bagus.
Ada beragam jalan keluar data besar yang menolong atur info dengan jumlah besar. Misalnya terhitung jalan keluar data besar Microsoft, Google Cloud Basis, Oracle Data Besar Solutions, dan banyak yang lain.
Semuanya mempunyai beberapa feature umum:
- Mereka memungkinkan pengorganisasian dan pengelolaan data besar di cloud.
- Mereka memberikan keandalan, fleksibilitas, dan skalabilitas yang lebih cepat di seluruh lingkungan.
- Mereka membuat perlindungan investasi dan data perusahaan.
Rintangan Mendapati Team yang Pas
Alih bentuk marketing digital memerlukan beberapa orang dengan ketrampilan khusus di bagian digital untuk pimpin dan mengurus peralihan organisasi. Modifikasi ini bisa meliputi, misalkan, adopsi kepandaian bikinan, realita virtual dan augmented, Internet of Things, dan banyak tehnologi yang lain.
Orang dengan pengajaran marketing tradisionil tidak mempunyai pengetahuan yang diperlukan untuk lakukan alih bentuk digital secara efisien.
Pertimbangkan survey Adobe, "DIGITAL DISTRESS: What Keeps Marketers Up at Night?". Ini memperlihatkan jika eksekutif senior tidak berasa optimis dengan kekuatan digital mereka. Kurang dari 1/2 pemasar yang ditanyakan mengeklaim jika mereka mengusai dalam marketing digital.
Sekitaran 52% CMO memandang penghambat khusus mereka pada alih bentuk marketing digital ialah minimnya pengetahuan mengenai tehnologi.
Dalam ranah alih bentuk marketing digital, peranan marketing yang lebih terpusat dengan tanggung-jawab yang lebih detil harus dikenalkan supaya masih tetap lincah.
Menurut Gartner, 19% perusahaan merencanakan menunjuk chief digital officer. Contoh-contoh peranan berkaitan yang lain bisa berbentuk: Kepala Marketing Digital, Pengoptimal Digital, Kepala Petugas Data/Info, dan lain-lain.
Ketrampilan staff langsung mempengaruhi kekuatan perusahaan untuk menyatukan tehnologi baru, dan mengakibatkan, menyesuaikan dengan tuntutan usaha yang tetap berbeda. Mengaryakan orang yang pas dengan pengetahuan yang betul sebagai aspek khusus saat lakukan alih bentuk marketing digital.
Tantangan Memahami Perilaku Pelanggan Digital
Konsumen setia digital sekarang ini menginginkan pengalaman hebat dari perusahaan. Keinginan yang tinggi ini menggerakkan pengembangan dan mengakibatkan perusahaan usaha keras untuk penuhi keperluan konsumen setia.
Forrester Research mendeskripsikan perusahaan yang mengutamakan pengalaman konsumen setia sebagai perusahaan yang "memusatkan taktiknya, dayanya, dan biayanya di proses yang tingkatkan pengetahuan dan keterkaitan dengan konsumen setia, dan mengutamakan ini dibanding menjaga kendala kompetisi tradisionil."
Untuk alih bentuk marketing digital yang sukses, konsumen setia harus jadi titik sentra untuk semuanya peralihan. Untuk tingkatkan pengalaman konsumen setia, kenaikan digital harus dipersonalisasi.
Rintangannya ialah pahami keperluan khusus konsumen setia digital dan merinci keseluruhnya perjalanan konsumen setia.
Menurut "Laporan Alih bentuk Digital" oleh Altimeter Grup, tehnologi bukan factor paling penting dalam alih bentuk marketing digital. Harapan dan pengalaman konsumen setia digital mempengaruhi alih bentuk digital lebih luas.
.Saat memilih untuk berpindah ke digital, CMO harus menganalisa kekurangan konsumen setia mereka. Mereka selanjutnya harus ketahui tanda sebetulnya mengenai bagaimana alih bentuk digital akan menolong penuhi keperluan ini dan tingkatkan pengalaman konsumen setia.
Penelitian tambahan dari Altimeter Grup, "The 2016 State of Digital Transformation," memperlihatkan jika 55% eksekutif yang bertanggungjawab atas alih bentuk digital berpikiran jika "mengganti sikap dan opsi konsumen setia" ialah aspek khusus untuk peralihan.
Tetapi 71% pemasar mengatakan jika rintangan paling besar ialah pahami sikap konsumen setia dan efeknya.
Rintangan Menangani Paradoks Marketing Digital — "Alih bentuk itu Penting tetapi Tidak Menekan"
Eksekutif senior banyak bicara mengenai keutamaan alih bentuk marketing digital.
Paradoksnya ialah sepanjang penghasilan perusahaan lumayan tinggi, dan management senior senang, beberapa eksekutif condong berpikiran jika proses ini tidak menekan.
Dalam pada itu, perusahaan lain — kemungkinan terhitung kompetitornya — telah mengenalkan kenaikan digital, memberikan mereka keunggulan bersaing dibanding mereka yang senang dengan status quo.
Untuk menghindar kehilangan market share karena kompetitor, perusahaan perlu bekerja dan mengkomunikasikan misi yang terang untuk lakukan alih bentuk marketing digital.
Menurut hasil analisis Capgemini, "The Digital Talenta Gap: Meningkatkan Ketrampilan untuk Organisasi Digital Saat Ini", 87% organisasi memiliki pendapat jika alih bentuk marketing digital memberi keunggulan bersaing.
Disamping itu, Capgemini Consulting dan MIT Sloan Manajemen Ulasan memperlihatkan jika 78% eksekutif senior memandang perubahan marketing digital sebagai sisi penting dari perkembangan perusahaan mereka. Disamping itu, 51% CMO yakin jika penting untuk masukkan kenaikan digital ke proses usaha mereka pada 12 bulan ke depan, dan 63% informan mengatakan jika kecepatan pengenalan pengembangan di perusahaan mereka terlampau lamban.
Perubahan marketing digital betul-betul sebagai permasalahan yang menekan. Bila dipungut tepat waktu, ini bisa menolong melebihi kompetitor dan memperoleh market share.
Tantangan Beralih ke Seluler
Perjalanan konsumen setia dikontrol oleh tehnologi mobile yang berkembang dan menebar secara cepat. Perubahan cepat ini berperan pada bukti jika keperluan konsumen setia digital makin cepat.
Software yang dahulunya cuma dipakai di PC sekarang diharap dapat dijangkau di piranti mobile. Penuhi keperluan mobile konsumen setia digital sebagai rintangan riil untuk banyak beberapa perusahaan.
Brand | RKG menganalisa website perusahaan Fortune 500, dan mendapati jika sekitaran separuhnya tidak patuhi standard ramah mobile Google. Mengakibatkan, beberapa perusahaan itu dapat kehilangan tempatnya di rangking Fortune.
Google sudah umumkan akan berpindah ke pengindeksan yang memprioritaskan mobile, maknanya halaman hasil mesin pencari akan didasari pada content mobile, dan akan memberi opsi ke website yang ramah mobile.
Ini akan berpengaruh serius pada bagaimana usaha dilakukan.
Menurut perkiraan eMarketer, "pada 2019, 65% komunitas AS bisa menjadi pemakai handphone."
Di dunia saat ini, alih bentuk marketing digital sebagai keperluan untuk perusahaan untuk selalu bersaing dan memenangi pasar baru.
Tetapi, proses alih bentuk mengikutsertakan jebakan tertentu.
Berikut rangkuman rintangan alih bentuk digital yang kami ulas dalam artikel ini:
- Pengendalian data besar perusahaan, terlebih bila ditata dalam mekanisme silo, sebagai rintangan riil. Ini jadi lebih gampang saat semua data dihimpun pada sebuah basis. Ini harus digabungkan dengan jalan keluar big data untuk menolong mengurus data konsumen setia dengan lebih bagus.
- Tanpa klub yang profesional, alih bentuk marketing digital mustahil dilaksanakan. Pegawai memerlukan pengetahuan yang lebih rinci mengenai tehnologi dan keperluan konsumen setia digital.
- Banyak beberapa perusahaan mempunyai permasalahan dalam memprediksi dan penuhi keperluan konsumen setia digital. Kenaikan harus didorong bukan oleh teknologi digital, tapi oleh pengalaman konsumen setia, dan apa yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan.
- Banyak beberapa perusahaan berpikiran jika alih bentuk digital tidak menekan, tapi sebetulnya mereka menghabiskan waktu yang bernilai dan kalah berkompetisi dengan kompetitor.
- Alih bentuk digital dikuasai oleh tehnologi mobile, tapi banyak beberapa perusahaan masih menyepelekan keperluannya, dan mengakibatkan, kehilangan client prospektif.