Mengenal Perbedaan Antara Frontend Vs Backend
Jika Anda baru mengenal dunia pengkodean dan rekayasa perangkat lunak, Anda mungkin bingung dengan istilah-istilah seperti front end, back end, dan development full-stack. Kepala Anda mungkin pusing saat melihat bahasa pemrograman seperti Ruby on Rails dan Javascript.
Kami percaya karir di bidang teknologi adalah mungkin bagi semua orang yang terbuka untuk belajar dan bekerja untuk menguasai seni coding. Jadi mari kita singkirkan kebingungan dari beberapa istilah teknis ini. Kami akan memberi Anda gambaran tentang front end vs belakang.
Apa itu development front end? | |
Apa itu development backend? | |
Bagaimana perbedaan front end dan back end development? | |
Apa itu development tumpukan penuh? | |
Apa yang membayar lebih, front end atau back end? |
Pertama-tama, development website adalah proses membangun website dan aplikasi. Tidak seperti UI UX Design, development web lebih berfokus pada pengkodean dan memastikan situs web berfungsi dengan baik. Ini pada dasarnya aspek kegunaan situs web dan aplikasi. Tapi dari mana istilah seperti front dan back end masuk? development front end dan development back end adalah 2 jenis development web.
Jadi mari pelajari dan kenali gaya development web ini!
Apa itu development front end?
Development front end membangun dengan mempertimbangkan pengguna. development front end adalah gaya pemrograman komputer yang berfokus pada pengkodean dan pembuatan elemen dan fitur situs web yang kemudian akan dilihat oleh pengguna. Ini tentang memastikan aspek visual situs web berfungsi. Anda juga dapat menganggap front end sebagai "sisi klien" dari sebuah aplikasi. Jadi katakanlah Anda adalah development front end. Ini berarti tugas Anda adalah membuat kode dan menghidupkan elemen visual situs web. Anda akan lebih fokus pada apa yang dilihat pengguna saat mereka mengunjungi situs web atau aplikasi. Dan, Anda ingin memastikan bahwa situs tersebut mudah untuk berinteraksi sekaligus berjalan lancar.
Development ini mengambil desain visual dari perancang UX dan UI dan menghidupkan situs web, memastikannya berfungsi dengan baik untuk pengguna. Salah satu dari banyak cara Anda dapat menggunakan keterampilan front end adalah membuat situs web statis, yaitu situs web dengan konten tetap yang dikirimkan ke browser pengguna persis seperti yang disimpan. Anda mungkin mengalami situs web statis jika Anda menemukan halaman arahan sederhana atau situs web bisnis kecil yang tidak mengizinkan pengguna untuk melakukan tugas interaktif apa pun.
Tombol | |
Tata letak | |
Navigasi | |
Gambar-gambar | |
Grafik | |
Organisasi konten |
Apa itu development backend?
Development back end berfokus pada sisi situs web yang tidak dapat dilihat oleh pengguna. Itulah yang membuat situs menjadi interaktif. Anda juga dapat menyebut bagian belakang sebagai "sisi server" dari sebuah situs web. Misalnya, katakanlah Anda menjalankan situs web media sosial. Anda membutuhkan tempat yang mudah diakses untuk menyimpan semua informasi pengguna Anda. Pusat penyimpanan ini disebut database dan beberapa contoh yang banyak digunakan termasuk Oracle, SQL Server, dan MySQL. Basis data dijalankan dari server, yang pada dasarnya adalah komputer jarak jauh. Development back end akan membantu mengelola database ini, serta konten situs yang tersimpan di dalamnya. Ini memastikan bahwa elemen front end di situs web media sosial Anda dapat terus berfungsi dengan baik saat pengguna menelusuri konten yang diunggah dan profil pengguna lainnya.
Meskipun pengguna tidak secara langsung berinteraksi dengan bagian belakang situs web, mereka secara tidak langsung akan berinteraksi dengan elemen yang dikerjakan oleh development ini melalui aplikasi bagian depan. development back end berurusan dengan menyimpan dan mengatur data sambil juga memastikan front end berfungsi dengan baik.
Kode gedung | |
Memecahkan masalah dan men-debug aplikasi web | |
Manajemen basis data | |
Pemanfaatan keKerangka kerja |
Front end vs Back end apa bedanya?
Saat ini masih mikir, "Front end vs back end apa perbedaannya?" Saat ini sesudah Anda memperoleh rangkuman mengenai sisi depan dan belakang, silahkan kita ulas bedanya. Ada 4 ketidaksamaan khusus yang membandingkan peningkatan front dan back end.
Development front dan back end bekerja di beberapa segi website
Peningkatan front end ialah pemrograman yang fokus pada komponen visual website atau program yang hendak berhubungan dengan pemakai (segi klien). Dalam pada itu, peningkatan back end fokus pada segi website yang tidak bisa disaksikan pemakai (segi server). Mereka bekerja bersama untuk membuat website aktif untuk memungkinkannya pemakai melakukan pembelian, memakai formulir kontak, dan kegiatan interaktif yang lain yang kemungkinan Anda turuti saat menelusuri situs. Contoh-contoh website aktif ialah Netflix, PayPal, Facebook, dan situs Kenzie Academy yang Anda datangi.
Development front dan back end berkekuatan yang lain
Menurut RealMensch, development yang lain berkekuatan yang lain. Tapi penting untuk dikenang jika satu segi proses dari peningkatan tidak kurang susah atau lebih bernilai dibanding lainnya. Kenyataannya, mereka sama keutamaan saat membuat website obat bius yang hendak dicintai pemakai untuk berhubungan.
Jadi apa yang di bayar lebih, front end atau back end?
Dengan ketidaksamaan kemampuan, ada pula ketidaksamaan upah. development front end karier menengah mendapat upah tahunan rata-rata $ 76.929 di AS, menurut Glassdoor. Dalam pada itu, development back end karier menengah yang berbasiskan di AS hasilkan rata-rata $101.619 /tahun.
Walau ada ketidaksamaan dalam apa yang bisa Anda dapatkan, bergantung pada apa Anda berspesialisasi sebagai development front atau back end, semua bersumber pada talenta, keinginan, dan kekuatan unik Anda. Anda kemungkinan temukan Anda lebih sukai satu segi peningkatan dibanding lainnya. Bila Anda putuskan antara ke-2 nya, seharusnya pikir yang mana memberikan Anda semakin banyak pemenuhan dan kepuasan sebagai development dibanding cuma fokus pada prediksi upah.
Development front dan back end bekerja dengan bahasa yang lain
Saat Anda membuat kode, Anda akan memakai bahasa pemrograman. Sama dengan bahasa manusia, bahasa ini memungkinkannya pemrogram untuk berbicara dengan computer mereka lewat Kerangkaian symbol (dikatakan sebagai kode). Benar-benar simpel, ini ibarat memberi perintah computer Anda. Development front end bekerja dengan bahasa seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
- HTML ialah kependekan dari Hyper Teks Markup Language. Ini ialah bahasa markup standard untuk membikin halaman situs.
- CSS ialah kependekan dari Cascading Style Sheets. Sementara HTML dipakai untuk membikin susunan di website, CSS dipakai untuk mendatangkan style dan talenta. Ini tentukan warna situs, font, dan style content situs yang lain.
- JavaScript ialah bahasa yang bisa dipakai untuk membikin situs jadi interaktif dan menggembirakan. Anda bisa memakainya untuk jalankan games di website
Fungsi front end dalam kelompok Kerangka kerja dan library sendiri. Berikut beberapa frame-work dan library yang hendak dipakai oleh front end developer:
- AngularJS
- Bereaksi.js
- jQuery
- Kelancangan
Development back end bekerja dengan bahasa seperti PHP, C++, Java, Ruby, Python, JavaScript, dan Node.js. Berikut sedikit banyak mengenai beberapa bahasa ini:
- PHP ialah bahasa skrip segi server.
- Java ialah basis dan bahasa pemrograman yang terkenal.
- Python ialah bahasa pengkodean arah umum. Ini berlainan dari beberapa lainnya yang kami sebut di sini karena bisa dipakai untuk peningkatan Software tipe lain dan tidak hanya terbatas untuk peningkatan situs.
Kerangka kerja back end mencakup:
- Cepat
- Django
- Rel
- Laravel
- Musim semi
Development front dan back end bekerja bersama untuk membikin program yang hebat
Walau ada banyak kemiripan di antara ke-2 segi peningkatan situs, termudah untuk menganggap sebagai segi cassette. Ke-2 nya ialah sisi penting proses dari peningkatan situs yang dipakai untuk membikin website dan program yang fungsional dan menarik secara visual . Maka, bila Anda sedang menimbang untuk meniti karier sebagai development situs dan tidak percaya segi manakah dari cassette peningkatan yang Anda meminati, Anda bisa menimbang menjadi development setumpukan penuh. development setumpukan penuh memperoleh yang terbaik dari ke-2 dunia dan tugas mereka terbagi dalam komponen depan dan belakang. Ini ibarat dengarkan semua cassette yang membalik tiap hari.
front end vs back end? Kenapa tidak ke-2 nya?
Bila Anda berminat untuk berkarier sebagai front end atau back end developer, karena itu Anda kemungkinan ingin menimbang untuk ikuti bootcamp coding atau sekolah tehnik. Kami menawarkan program Eksperimen Software penuh waktu sepanjang 12 bulan yang mengajari ketrampilan ke peserta didik untuk sukses dalam peningkatan front end dan back end. Anda akan belajar dari pegiat industri untuk memperoleh ketrampilan teknologi, memperoleh ketrampilan lunak, dan ditempatkan kerja. Siswa habiskan 6 bulan awal pelajari sangkut-paut peningkatan front end, selanjutnya habiskan enam bulan ke-2 jadi mengusai dalam peningkatan back end. Berikut banyak hal yang hendak Anda lakukan dalam program Eksperimen Software Kenzie:
Ketrampilan front end:
- Pisah permasalahan yang memikat, dan design jalan keluar yang memikat.
- Membuat, membuat, dan melakukan modifikasi halaman situs statis yang sesuai fitur HTML5.
- Menganalisa perform segi client dari halaman situs agar semakin pahami pengalaman customer.
- Pikirkan, buat, dan aplikasikan program interaktif dan mobile-friendly untuk situs memakai teknologi situs terkini, terhitung HTML5, CSS3, JavaScript (ES6+), dan React.
- Samakan ketrampilan itu dengan teknologi back-end seperti database dan Node.js, dan alat development seperti Bash, Git, dan pengetesan automatis.
- Pahami langkah bekerja dan bekerjasama secara efisien dalam project Software, dan langkah menginterviu dengan optimis.
Ketrampilan back end:
- Naik tingkat dalam bahasa pemrograman terkenal ke-2 (Python 2 dan 3), dan Kerangka kerja websitenya sendiri yang umum, Django. Pakai feature bahasa seperti daftar, set, dan kamus secara tepat untuk pekerjaan algoritma simpel.
- Jadi mengusai dalam berhubungan dengan teknologi dibalik monitor, seperti database dan server, dan dalam pecahkan Kerangkaian permasalahan yang lebih kompleks.
- Analisis dan benahi kendala performa dalam program situs. Disamping itu, usulkan pembaruan yang pantas untuk kemacetan tertentu dalam program contoh yang disiapkan.
- Dalami langkah membuat program bisa lebih cepat, semakin aman, lebih konstan, serta lebih oke.
Siswa kami lulus dengan sertifikasi full-stack, hingga mereka bisa bekerja sebagai front end developer, back end developer, atau full stack engineer, selainnya beberapa fungsi yang lain. Dalam program ini, Anda akan mengenali bahasa seperti HTML, CSS, dan JavaScript, dan Python, Django, dan SQL.
Sekalian belajar code dan bekerja dengan bahasa ini, Anda akan memperoleh semakin banyak wacana mengenai pekerjaan yang mana Anda gemari sebagai development dan dapat pahami bila Anda mempunyai opsi untuk satu segi peningkatan situs dibanding lainnya (atau bila Anda tertarik untuk mengguncangnya sebagai full stack engineer). Bila Anda mempunyai pertanyaan selanjutnya mengenai peningkatan front end vs back end atau ingin pelajari selanjutnya mengenai program kami, kontak kami!