Langkah-Langkah Dan Kelebihan Menggunakan Framework Bootstrap
Dalam membangun tampilan website yang menarik dan menggunakan desain yang responsif, programmer biasanya menggunakan bantuan bahasa markup seperti CSS. Saat ini perkembangan dunia pemrograman khususnya pengembangan website telah menerapkan struktur framework untuk memudahkan proses pengelolaan kode program. Salah satu framework yang termasuk dalam CSS adalah Bootstrap.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas pengenalan framework dari Bootstrap hingga proses implementasinya dalam pembuatan website. Bagi Anda yang belum memahami struktur algoritma pemrograman, kami sarankan untuk mempelajari bahasa markup HTML dan CSS terlebih dahulu agar proses pemahaman framework menjadi lebih mudah.
Apa itu Bootstrap Framework
Pengertian Bootstrap adalah framework CSS yang bersifat open source dan digunakan untuk kebutuhan pembuatan tampilan desain visual aplikasi web atau website. Framework yang digunakan berupa template desain berbasis HTML dan CSS untuk kebutuhan pengembangan navigasi, tombol, tipografi, form, dan komponen antarmuka lainnya.
Selain itu, Bootstrap juga memiliki fitur yang menyertakan library dari JavaScript. Penggunaan framework ini digunakan untuk membantu dalam menyusun program aplikasi di front end (client-side). Untuk saat ini, Bootstrap banyak diminati oleh berbagai web developer melalui platform Github untuk membantu proses pembuatan aplikasi atau desain website yang lebih lengkap dan modern.
Sejarah Perkembangan Bootstrap
Bootstrap terus mengalami peningkatan dan pembaruan sistem untuk menyediakan layanan atau fitur yang lebih kompleks. Sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan developer dan mempermudah proses pengembangan produk dari sisi coding. Berikut ini adalah beberapa perubahan yang telah dialami kerangka kerja ini dari waktu ke waktu.
1. Versi Pertama
Awal terbentuknya Bootstrap bernama Twitter Blueprint yang dikembangkan oleh Mark Otto dan Jacob Thornton sebagai kerangka kerja untuk mendorong sistem yang lebih konsistensi pada perangkat internal yang sesuai. Pada tanggal 19 Agustus 2011, Bootstrap resmi diperkenalkan sebagai proyek yang bersifat open source (sumber terbuka).
2. Versi Kedua dan Ketiga
Pada tanggal 31 Januari 2012, Bootstrap 2 resmi dirilis dengan penambahan fitur terkait tata letak sistem dengan menggunakan 12 kolom grid yang responsif. Kemudian, mendapat dukungan juga dari Glyphicons, serta beberapa komponen baru.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Agustus 2013, Bootstrap merilis update version yang ke – 3 dengan penambahan fitur dari sisi flat design dan tampilan mobile – first yang lebih responsif.
3. Versi Keempat
Versi stabil yang dapat diakses menggunakan Bootstrap 4 pada tanggal 18 Januari 2018 dengan fitur terbanyak yang mengalami perubahan dari versi sebelumnya. Komponen yang mengalami perubahan diantaranya adalah transisi Less menjadi Sass, perubahan kustomisasi pada navigasi, perubahan dari piksel menjadi em, dan masih banyak lagi komponen yang lainnya.
4. Versi Kelima
Untuk versi Bootstrap 5 merupakan perubahan terbaru saat ini, dimana terdapat beberapa fitur tambahan secara cukup signifikan. Diantaranya adalah menghapus dukungan jQuery dan diganti dengan Vanilla JavaScript, migrasi perangkat lunak pendokumentasian dari Jekyll ke Hugo, dan fitur yang lainnya.
Kelebihan dari Bootstrap
Setelah mengetahui sejarah singkat dari perkembangan Bootstrap, selanjutnya kita akan masuk pada pembahasan mengenai keunggulan dari framework tersebut.
1. Fleksibel
Kelebihan yang pertama dari penggunaan Bootstrap adalah bersifat fleksibel, dimana dalam setiap pengembangannya dapat dilakukan dengan mudah oleh developer menggunakan sebuah frame. Sehingga dalam membangun sebuah website menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien.
2. Mudah Digunakan
Kedua, kemudahan struktur dari penggunaan framework membuat proses pengembangan tampilan website atau web app menjadi lebih mudah, dan maintenance dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.
3. Desain Responsif
Desain yang responsif merupakan salah satu keunggulan dari penggunaan Bootstrap. Dimana, saat ini membutuhkan aplikasi berbasis web yang dapat diakses di berbagai perangkat menjadi prioritas utama untuk kemudahan dari sisi pengalaman pengguna (pengalaman pengguna).
4. Struktur JavaScript
Kelebihan yang terakhir adalah mendapatkan dukungan (support) dari library JavaScript untuk mengembangkan produk aplikasi atau website dengan tampilan yang interaktif dan menarik.
Cara Memasang Bootstrap
Bagaimana cara menginstal kerangka kerja Bootstrap? Ada dua cara untuk dapat mengintegrasikannya ke dalam format kode framework HTML dan CSS, yaitu secara manual atau online. Untuk kali ini kami akan memberikan tips untuk pemasangan secara online saja.
Proses instalasi online menggunakan format berbasis CDN (Content Delivery Network), sehingga proses integrasi menjadi lebih praktis dan mudah. Namun, kelemahan penggunaan CDN adalah dapat mengurangi kecepatan website. Berikut ini adalah skrip untuk memanggil fungsi Bootstrap menggunakan CDN.
<script src=”https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.4.0/js/bootstrap.min.js”></script>
Nah, perintah atau instruksi di atas akan memanggil file Bootstrap dan script tersebut dapat Anda copy ke dalam kode program Anda agar dapat digunakan untuk memanggil class atau kebutuhan identifier lainnya.
Cara Menggunakan Bootstrap
Menggunakan framework Bootstrap cukup mudah dan tidak memerlukan penulisan kode yang panjang. Sehingga sangat memudahkan aktivitas kerja setiap web developer untuk mengembangkan website yang lebih optimal dari sisi front end.
Berbagai fitur dan metode telah ditambahkan di versi terbaru, sehingga meningkatkan fleksibilitas dari Bootstrap itu sendiri. Berikut adalah beberapa fitur atau elemen yang dapat dikustomisasi di Bootstrap.
1. Pembuatan Tabel
Bootstrap memberikan berbagai kemudahan dalam mengembangkan struktur tabel dengan menulis kode program yang lebih singkat, jelas, dan mudah dipahami. Anda hanya perlu menambahkan kode pada atribut class. Berikut beberapa contoh penulisannya:
<table class=”table table-stripped”> atau <table class=”table table-hover”> atau <table class=”table table-responsive”>
2. Menambahkan Tombol
Selanjutnya, kita juga bisa menambahkan tombol menggunakan berbagai perintah seperti berikut.
Anda dapat menulis perintah pada atribut class, “.btn”, “.btn-primary (untuk tombol biru)”, “.btn-warning (tombol kuning)”, “.btn-danger (tombol merah)”, “. btn-secondary (tombol abu-abu), “.btn-success (tombol hijau”, dan masih ada jenis tombol lainnya.
3. Buat Pesan Notifikasi (Peringatan)
Untuk membuat fitur pesan notifikasi sendiri, Anda bisa menuliskan kode yang hampir sama dengan tombol di atas. Anda hanya perlu mengubah perintah ".btn" menjadi ".alert". Fungsi dari alert sendiri adalah untuk menginformasikan dan menunjukkan bahwa ada pesan atau proses penting yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
4. Buat Tampilan Gambar
Di Bootstrap, Anda juga bisa menambahkan elemen gambar dengan berbagai jenis bentuk. Anda perlu menambahkan perintah dengan contoh penulisan sebagai berikut.
<img class=”img-responsive”> atau <img class=”rounded”> atau <img class=”img-thumbnail”>
5. Membuat Panel
Untuk membuat panel sendiri, proses penulisannya hampir sama dengan fitur di atas, Anda hanya perlu mengubah struktur penulisannya mengikuti perintah, misalnya dari ".btn" menjadi ".panel". Ada beberapa contoh penulisan sebagai berikut.
<div class=”panel-panel-default”> atau <div class=”panel-primary”>
Kesimpulan
Bootstrap merupakan sebuah framework CSS untuk mempermudah proses pembuatan aplikasi atau website berbasis web. Anda bisa mulai mencoba dengan menggunakan versi terbaru saat ini, baik versi 4 maupun 5 memiliki kelebihannya masing-masing. Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau pengembangan website Anda.