Stop Untuk Bermimpi Menjadi Seorang Programmer
Sama seperti yang kita kenali, perubahan tehnologi sudah capai zaman baru. Teknologi berkembang dengan benar-benar cepat dan memunculkan sebuah kebudayaan baru. Kita barusan lewat zaman revolusi industri 4.0 dan terus bekerja maju. Internet dan tehnologi digital sudah merasuk ke semua sektor. Ditambah dengan ada wabah yang menyerang, semua bidang usaha seakan dipaksakan untuk mengadaptasi internet dan teknologi digital pada usaha mereka.
Sebagai akibatnya karena bertambahnya keperluan akan teknologi digital, keperluan akan mekanik di bagian IT bertambah. Tidak mengejutkan beredar banyak berita jika ahli IT, terhitung didalamnya seorang programmer digadangkan akan menjadi satu diantara profesi dengan "masa depan cerah". Pada akhirnya, programmer menjadi satu diantara profesi yang banyak disukai akhir-akhir ini. Tapi, benarkan programmer mempunyai masa depan yang cerah?
Mimpi Menjadi Seorang Programmer
Apa yang kita harap dengan jadi programmer? Kehidupan yang nyaman? Kerja kapan dan dimana saja? Penghasilan yang tinggi? Minimal tersebut yang sering digaungkan oleh beberapa tempat bootcamp di luaran sana. Bila itu yang kita harapkan, karena itu jangan menjadi programmer!
Jadi programmer tidak semudah dan tidak seindah yang dibayangkan. Karena pada realitanya, programmer bukan sebuah jaminan kenyamanan. Kita jangan sampai mimpi jadi programmer bila:
1. Malas praktek
Kita tidak dapat menguasai bahasa pemrograman apa saja bila kita cuma membaca dokumentasi, menonton tutorial, tanpa pernah mempraktikkannya. Tidak perduli berapa banyak yang kita ingat, bila tanpa praktek karena itu hasilnya ialah NOL. Pemrograman bukan masalah mengenai menghafal sintaks, tapi bagaimana logika kita dalam memakai sintaks itu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.
2. Malas menghadapi permasalahan
Dalam membuat suatu program, tentu kita akan menjumpai bug dan error. Dan itu pekerjaan sebenarnya seorang programmer. Bila cuma menuliskan program, banyak bersebaran di luaran sana program yang pernah dibuat programmer yang lain yang bisa dipakai. Tetapi bagaimana kita menerapkannya dan menangani error yang ada ialah hal yang lebih penting. Bila kita malas menyelesaikan permasalahan, program kita tidak akan pernah selesai.
3. Malas mencari jalan keluar
Ini sering kita jumpai dalam sebuah komunitas atau kelompok programmer. Sering kali mereka yang baru memulai belajar, membuat pertanyaan dengan pertanyaan yang tidak berkualitas. Pertanyaan teknis mendasar yang sebetulnya bila ia ingin mencari di google akan secara cepat jawabannya ditemukan. Tetapi karena sangat malasnya,langsung saja tanyakan. Sedikit-sedikit bertanya. Menanyakan memang hal yang bagus, tetapi tidak seluruhnya persoalan harus ditanyakan. Perlihatkan dahulu usaha kita dengan cari jawaban di google. Bila memang tidak diketemukan, baru kita tanya dari mereka yang lebih senior dan berpengalaman.
4. Malas membaca
Bila kita malas membaca, bagaimana dapat kita membaca dokumentasi atau cari jawaban dari permasalahan koding kita. Ujungnya, membuat pertanyaan yang tidak berkualitas sebagai jalan keluar instan.
Artikel Terkait Lainnya :
- Menggunakan JMeter Tingkat Pemula Untuk Pengujian Performance Testing
- 7 Kesalahan Yang Harus Dihindari Sebelum Melakukan Outsourcing Membangun Project Web Development
- Contoh Pekerjaan Untuk Freelancer Yang Dibayar Tinggi Menurut Situs Upwork
- Cara Paling Mudah Dapet Cuan Dari Internet Di Tahun 2022
- Performa Website Kurang Maksimal, Ini Dia Penyebabnya!
5. Tidak mempunyai motivasi kuat
Apa motivasi kita jadi programmer? Uang? Tidak ada salahnya dengan menjadikan uang sebagai motivasi karena itu arah dari kita bekerja. Namun, bila motivasi awalnya kita ialah uang, kita akan kecewa. Kenapa? Karena jadi programmer bukan hal yang gampang dan tentu saja uang tidak akan segera kita dapatkan hasilnya, kita akan menyerah saat alami kesulitan dan kita tidak juga menghasilkan uang. Dapatkan motivasi yang semakin kuat supaya kita masih tetap semangat dan tidak menyerah saat menjumpai kegagalan.
6. Tidak suka belajar
Apa saja profesi kita, terus belajar sebagai kunci penting untuk perkembangan diri, khususnya seorang programmer. Di dunia IT, perubahan teknologi berjalan begitu cepat. Tiap minggunya selalu banyak muncul teknologi baru. Bila kita tidak suka belajar, berhenti belajar, karena itu kita akan ketinggalan. Dan siapa yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi, ia akan tergilas cepatnya arus teknologi.
Jangan sampai bermimpi menjadi programmer bila kita masih mempunyai sifat-sifat di atas. Menjadi programmer bukan hal yang gampang, tapi bukanlah hal yang mustahil dicapai. Yang paling penting ialah niat kuat dan semangat tinggi dan terus melangkah maju. Menghilangkan jauh gambaran kenyamanan dan uang saat baru memulai melangkah. Uang akan tiba sendiri bersamaan dengan perubahan kemampuan yang kita punya.
Semangat untuk semua programmer dan tunas-tunas programmer baru untuk perkembangan dunia digital di Indonesia!