Ini Dia Yang Perlu Diketahui Tentang OpenAI Perusahaan Yang Ada Di Belakang ChatGPT
Alat populer yang dapat menjawab pertanyaan dengan manusia yang menakutkan, yang disebut ChatGPT, mengundang perhatian internet saat orang menggunakannya untuk menulis lirik lagu, esai, episode TV, dan lainnya. Saat ini, perusahaan ada berada di belakangnya merilis perangkat lunak yang beberapa langkah semakin maju menambahkan kemampuan untuk mendeskripsikan gambar.
OpenAI, yang sudah membuat teknologi baru, yang disebut GPT-4, adanya kemungkinan akan mempercepat perlombaan yang telah memanas di antara raksasa Silicon Valley untuk mengungkap perangkat lunak kecerdasan buatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, Microsoft, yang berpartner dengan OpenAI, memperlihatkan teknologi percakapan baru yang memungkinkannya orang berkomunikasi dengan AI sebagai bagian dari mesin pencarinya, Bing. Google sudah melakukan hal sama. Snapchat sudah mengeluarkan "My AI", sebuah chatbot baru yang didukung oleh teknologi ChatGPT.
Terlepas dari rumor seputar semua produk ini, OpenAI menghadapi rintangan berat, terutama memperbaiki permasalahan mencolok produknya dengan akurasi, bias, dan bahaya.
Apa sejarah OpenAI, dan bagaimana Elon Musk terlibat?
Laboratorium kecerdasan buatan yang berbasis di San Francisco diawali pada tahun 2015 sebagai organisasi nirlaba, mencoba membuat "kecerdasan umum buatan", atau AGI, yang pada dasarnya ialah perangkat lunak yang secerdas manusia.
Perusahaan ingin melindungi dari masa depan di mana perusahaan teknologi besar, seperti Google, menguasai teknologi AI dan memonopoli keuntungannya. Tujuan organisasi nirlaba ini ialah membangun perangkat lunak AI secara transparan dan menjadikan produknya open-source hingga dunia bisa mendapat manfaat.
Beberapa tokoh Silicon Valley menjanjikan $1 miliar untuk mengawalinya. Donor termasuk CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk; kapitalis ventura Peter Thiel; dan Sam Altman, yang menjadi CEO OpenAI pada 2019. Musk meninggalkan dewan perusahaan pada 2018, dengan alasan tuntutan waktu untuk menjalankan Tesla dan SpaceX.
OpenAI memetakkan jalur yang sulit. Itu akan menggunakan data dengan jumlah yang hebat besar dan jaringan saraf yang kuat, perangkat lunak yang longgar didasarkan pada neuron di otak manusia, untuk membikin produk AI-nya. Tapi daya komputasi dan ongkos kompensasi untuk melakukannya, seorang pegawai OpenAI era awal dibayar $ 1,9 juta sebagai upah, berdasarkan catatan pajak tahun 2016 - mempersulit menjalankan perusahaan sebagai organisasi nirlaba.
Di tahun 2019, OpenAI beralih jadi perusahaan nirlaba, dengan susunan yang tidak biasa untuk membatasi keuntungan investor pada kelipatan tertentu dari investasi mereka. Altman mengambil $1 miliar dalam permodalan dari Microsoft, yang sepakat untuk menyertifikasikan dan mengkomersialkan beberapa teknologi OpenAI.
Microsoft menolak mengomentari kemitraannya dengan OpenAI di luar apa yang public. OpenAI tidak menyikapi permintaan komentar.
Apa yang dibuat oleh OpenAI dan siapa yang bisa menggunakannya?
OpenAI diawali mencoba membuat mekanisme yang memahami bahasa, manfaatkan kelompok text di internet untuk dipelajari, kata pejabat OpenAI ke The Washington Post.
Pada tahun 2020, dia merilis GPT-3, alat pemroduksi text yang bisa menghasilkan bagian text yang terdengar logis sama sesuai permintaan.
Kemudian, OpenAI coba mengikuti keberhasilan GPT-3 dengan memberikannya code komputer dan membuat alat yang disebut Codex, yang membantu pemrogram komputer menulis code bisa lebih cepat. Codex menggerakkan Co-Pilot GitHub, alat yang ada untuk umum yang mengartikan instruksi manusia ke code komputer dengan biaya bulanan. (Microsoft memiliki GitHub).
OpenAI coba menggabungkan pandangan dalam bahasa, dan latih GPT-3 untuk temukan pola di antara kata dan gambar dengan menyerap kumpulan data masif yang berisi gambar dan keterangan dari internet. Itu menghasilkan DALL-E, yang dirilis pada Januari 2021, dan mendapat membuat gambar berdasar permintaan manusia.
Setelah itu, dibuatlah DALL-E 2, sebuah program yang menghasilkan gambar fotorealistik yang lebih bagus.
DALL-E 2 jadi trending sesudah dirilis ke public tahun lalu. Orang dapat memasukkan perintah yang tidak logis, seperti minta photo anak anjing Dachshund di luar angkasa dengan style kaca yang dicat, dan menerima gambar berkualitas tinggi. Public bisa menggunakan DALL-E 2 dengan ongkos tertentu. Perusahaan mendapat masukkan teknologi ke aplikasi mereka sendiri dengan ongkos tertentu.
Pada bulan November, OpenAI merilis ChatGPT. Chatbot, pada intinya ialah versi yang disempurnakan dari pembuat text awalnya, mengesankan public dengan prosa yang serupa manusia. Chatbot bisa berbicara mengenai agama, menulis esai dan puisi, atau menuntaskan code komputer. Itu salah fakta dasar, memberi respon rasis dan seksis, dan memunculkan kekhawatiran tentang menyontek di sekolah. ChatGPT diprediksi sudah mencapai sekitar 100 juta pemakai aktif pada bulan Januari, laporan memperlihatkan.
Di bulan Februari, OpenAI menjelaskan akan tawarkan versi premium dari service itu, yang disebutkan ChatGPT Plus, dengan harga $20 /bulan. Akan ada versi gratis yang bisa digunakan orang di luar jam sibuk.
Kenapa beberapa orang suka dengan ChatGPT, dan apa pendapat Silicon Valley?
Untuk masyarakat umum, rilis ChatGPT terasa seperti lompatan maju yang mendadak, khususnya di bidang kecerdasan buatan generatif, di mana perangkat lunak membuat content seperti text atau gambar berdasarkan deskripsi.
Beberapa riset industri menjelaskan ini bisa menjadi akhir untuk para profesional seperti jurnalis dan penulis scenario, walau musibah besar yang menggabungkan alat itu ke dalam penulisan informasi sudah meragukan pandangan itu.
Perkembangan, sama seperti yang ditunjukkan oleh beberapa orang di Lembah Silikon, bukan hal baru. Raksasa teknologi seperti Meta dan Google sudah mengerjakan teknologi sama, menawarkan rilis terbatas untuk beberapa, dan menghapus yang lain saat mereka memperlihatkan sikap bermasalah.
Tapi dengan strategi OpenAI merilis ChatGPT untuk digunakan jutaan orang, terlepas dari kerugian yang bisa diakibatkannya, masyarakat umum dapat berinteraksi dengan perangkat lunak AI dengan cara yang sangat riil.
Ketertarikan yang kuat pada ChatGPT sudah memicu produk serupa. Chatbot Microsoft, yang menyebutkan dirinya sebagai "Sydney", dikeluarkan di bulan Februari pada acara khusus undangan di Redmond, Wash. Beberapa hari sebelumnya, Google memperlihatkan chatbotnya, yang disebutkan "Bard". Keduanya tersandung, dengan pengguna Microsoft yang menyapa dan Google membuat kesalahan profile tinggi.
Siapa pemain besar di AI sekarang ini?
Banyak perusahaan teknologi terlibat dalam kecerdasan buatan. Google memelopori perkembangan dalam kepandaian bikinan generatif, beberapa salah satunya memberikan dukungan ChatGPT, dan membuat model bahasa LaMDA, yang di-claim oleh mantan insinyur Google.
Stable Diffusion start-up mengeluarkan DALL-E OpenAI versinya sendiri, dengan batasan yang lebih sedikit mengenai langkah pemakaiannya. Laboratorium riset Midjourney merilis generator teks-ke-gambar lain pada musim panas, yang membuat contoh yang memacu pro-kontra di bulan Agustus saat memenangkan persaingan seni di Colorado State Fair.
Di bulan November, Meta merilis alat AI namanya Galactica. Perusahaan menariknya 3 hari kemudian setelah dinilai karena tidak tepat. Beberapa bulan awalnya, dia merilis chatbot namanya BlenderBot 3, yang beritanya membuat komentar rasis. Pada 2016, Microsoft membuat chatbot, Tay, yang dihapus setelah sehari setelah dinyatakan rasis.
Apa Microsoft mempunyai OpenAI?
Tidak. Microsoft adalah investor di OpenAI.
Perusahaan yang berbasiskan di Redmond, Wash. sudah mengejar perkembangan Google dalam kepandaian bikinan dan saat ini menggelontorkan miliaran ke OpenAI, dengan keinginan investasi itu bisa membantu Microsoft melompati beberapa kompetitornya.
Microsoft ingin memakai teknologi ChatGPT untuk merevitalisasi produknya, mempunyai potensi membuat AI menolong membuat spreadsheet Excel, membuat kreasi seni untuk slide PowerPoint, atau membuat draf e-mail di Outlook.
Laporan berita memperlihatkan bahwa Microsoft akan memasukkan GPT-4 ke mesin pencarinya, Bing, dalam usaha untuk mendahului dominasi Google.